Article Detail

Riwayat St. Carolus Borromeus


Borromeus, lahir di Puri Arona, Lago Maggiore, Milano, Italia tanggal 2 Oktober 1538 sebagai Putera keempat dari pasangan Ghiberto Borromeus dan Margaretha de Medici. Meskipun berasal dari keluarga bangsawan yang berada, Carlo, demikian nama kecil Carolus Borromeus, menjalani hidup dengan sederhana, setia, tekun, serta tertib, bahkan bersama keluarganya sering membagikan kasih dan perhatian kepada kaum miskin, papa, anak-anak terlantar, merawat para janda dan juga yatim piatu.

Pada usia 12 tahun, Carolus Borromeus dikirim ke Milan dan Pavia untuk belajar. Pada usia 21 tahun, beliau mendapatkan dua gelar doktor sekaligus yaitu hukum sipil dan hukum gereja. Keunggulan Carolus Borremeus dalam menjalin relasi dan persaudaraan dengan siapaun juga dilengkapi degan sifat kejujurannya, pandangan yang tajam dan jernih, tetap dalam keputusan, teguh dan mantap dalam melaksankan niatnya.

Tahun 1560, Carolus Borromeus diangkat oleh Paus Pius IV menjadi sekretaris Vatikan dan berperan besar terhadap proses persiapan Konsili Trente. Carolus ditahbiskan imam pada tahun 1563 pda usia 25 tahun. Pada tahun yang sama , ia juga ditahbiskan menjadi Uskup Milan. Carolus Borromeus adalah seorang pendidik, pembangun dan pembaharu. Selain melakukan pembaharuan terhadap kehidupan iman dan moral,  ia juga mendirikan seminari-seminari untuk calon imam, mendirikan perkumpulan/instansi pendidikan untuk iman anak yang lebih dikenal dengan “sekolah minggu”


Kedudukan Carolus Boremoeus sebagai Uskup dan Sekretaris Vatikan tidak membuatnya sombong dan tinggi hati. Dengan kebijaksanaan dan kerendahan hati, Carolus tetap memberikan perhatian dan pertolongan bagi umatnya dan banyak orang lain yang sangat membutuhkan. Tanggal 3 November 1584, Carolus Borromeus waft, dan jenasahnya disemayamkan di Katedral Milano sampai 9 November 1584,. Pada tanggal 1 November 1610 diadakan upacara resmi pengangkatan orang kudus bagi Santo Carolus Borromeus oleh Paus Paulus V di Gereja Santo Petrus di Roma.

(sumber :  Majalah Tarakanita Leading in Compassion)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment